DASAR - DASAR HIDROLIK
Sistem hidraulic mempunyai peran
sangat penting dalam operasi alat berat. Prinsip-prinsip dasar hidraulic
digunakan ketika merancang dan mengoperasikan sistem hidraulic untuk implement, sistem steering, sistem brake, dan
sistem power train. Bahkan dalam
kehidupan sehari-hari, tidak terlepas dari peralatan yang memanfaatkan
prinsip-prinsip dasar hidraulic, misalnya: dongkrak, dll.
Prinsip-prinsip hidraulic berlaku
ketika menggunakan cairan yang bertekanan untuk melakukan kerja. Untuk
itu ada beberapa hukum yang harus dipahami dan akan dijelaskan pada pembahasan
berikut.
PENGGUNAAN CAIRAN DALAM SISTEM HIDROLIK
Berikut ini beberapa alasan mengapa menggunakan cairan dalam sistem hidrolik :
1. Cairan
mengikuti bentuk wadah (tempat) dimana cairan itu berada. Ruang atau volume yang ditempati oleh zat cair tadi
dinamakan “displacement”.
2. Cairan tidak bisa dimampatkan.
3. Cairan meneruskan tekanan kesegala arah
4. zat
cair akan mengikuti bentuk dari wadah. Zat cair mengalir ke segala arah melalui
pipa-pipa dan hose dalam berbagai
ukuran dan bentuk.
Dibandingkan dengan zat lain sebagai contoh gas, jika ditekan gas mempunyai
ruangan yang lebih kecil dan displacement-nya
menjadi berkurang. Itulah sebabnya zat cair (cairan) sangat cocok digunakan
dalam sistem hidraulic.
Hukum Pascal
Menurut
hukum Pascal, “Tekanan yang bekerja pada suatu zat cair pada ruangan tertutup, akan
diteruskan ke segala arah dan menekan dengan gaya yang sama pada luas area yang sama”. Artinya, gaya yang
bekerja di setiap bagian dari hidraulic oil
system akan meneruskan tekanan yang
sama ke segala arah di dalam sistem.
Formulasi Pascal
A. Force (gaya) adalah sesuatu yang menyebabkan benda diam
menjadi bergerak, benda yang bergerak lurus menjadi berbelok dan sebagainya.
Gaya biasanya dinyatakan dalam :
1. Pounds ( Lbs )
2. Kilogram ( Kg )
3. Newton ( N )
B. Pressure (Tekanan), adalah gaya yang bekerja pada
setiap satuan luas penampang. Pressure
biasanya dinyatakan dalam :
1. Pounds
per Square Inch (Psi)
2. Kilogram
per Centimeter Persegi (Kg/Cm²)
3. KiloPascal
(Kpa)
C. Area (Luas penampang/permukaan),
biasanya dinyatakan dalam :
1. Square
Inch (Inch²)
2. Millimeter
persegi (mm²)
3. Centimeter persegi (mm²)
Orifice
Berbicara
masalah hidrolik, hal yang umum dipakai adalah istilah “Pump Pressure” (Tekanan Pompa). Tetapi perlu diingat bahwa pompa tidak menghasilkan pressure. Pompa hanya menghasilkan ‘Flow’
(aliran fluida/oli). Jika flow-nya dihambat, maka akan timbul pressure.
pump flow yang
melalui pipa adalah 1 GPM (Gallon Per
Minute). Pada gambar tersebut, tidak ada hambatan untuk mengalir melalui pipe. Oleh sebab itu pembacaan pressure adalah 0 (zero) untuk kedua gauge.
Orifice menimbulkan hambatan terhadap pump flow. Pada saat oli
mengalir melalui sebuah orifice, maka
akan timbul pressure pada sisi up stream dari sebuah orifice (pressure yang diukur pada ruangan sebelum orifice. Ada sebuah orifice di dalam pipa
di antara kedua gauge. Gauge pada sisi up stream dari orifice
menunjukkan bahwa pressure 207 kPa
(30 psi) diperlukan untuk mengirim flow sebesar
1 GPM melalui sebuah orifice. Tidak
ada hambatan pada oli untuk mengalir setelah orifice. Itu sebabnya gauge
pada sisi down stream (ruangan
setelah orifice) menunjukan 0 (zero) kPa/psi.
Oil Flow ke Tangki di Blok
Pada saat
ujung dari pipa output-nya di plugged (blok), maka oil flow
yang menuju ke tangki juga di-blok. Positive displacement pump akan terus memompa oli pada 1
GPM dan mengisi pipa-pipa saluran. Pada saat pipa-pipa-nya terisi, hambatan terhadap
flow yang mengalir ke pipa akan
menghasilkan pressure. Pressure yang ditimbulkan sama dengan
Hukum Pascal yang menyatakan bahwa ‘pressure
yang bekerja pada suatu ruangan zat cair akan diteruskan ke segala arah sama
besar untuk masing-masing unit area yang sama’. Nilai pressure dari kedua gauge
adalah sama.
Pressure akan terus naik sampai pump flow di alihkan ke circuit yang lain atau ke tangki. Hal
semacam ini biasanya dilakukan oleh relief valve.
Jika total pump flow
tidak dialihkan ke circuit yang
lain, pressure di dalam sistem akan
terus naik dan menyebabkan kerusakan sistem tersebut (meledak/jebol).
Type Dasar Circuit
Ada dua type dasar dari circuit, yaitu: Series dan Parallel.
Pada gambar di atas pressure 620 Kpa (90 Psi) diperlukan untuk mengalirkan 1 GPM oli melalui circuit.
A. Hambatan Serie
Orifice atau relief valve yang dirangkai serie pada hidrolik circuit akan menimbulkan resistance (hambatan) yang mirip dengan
resistor yang dirangkai serie pada circuit
electric dalam mana oil harus mengalir melalui masing-masing
resistance. Total resistance sama dengan jumlah dari
masing-masing resistance.
B. Hambatan
Parallel
Dalam sebuah
sistem dengan circuit parallel, pump oil
akan mempunyai prioritas untuk mengalir
melalui resistance yang paling kecil
lebih dahulu. Pada gambar di bawah pompa mensupplay oli ketiga circuit paralel. Circuit tiga mendapatkan pioritas paling rendah. Circuit satu mendapatkan pioritas paling tinggi itu terlihat pada nilai kekuatan pada spring.
Pada saat oil flow
mengisi saluran di sebelah kiri dari ke-tiga valve, pump oil pressure
naik ke 207 kPa (30 psi). Pump oil pressure
akan membuka valve pada pada circuit satu dan oli akan mengalir
melaluinya.
Pada saat circuit satu sudah terisi, pump oil
pressure mulai naik. Pump oil
pressure naik sampai 414 kPa (60 psi)
dan membuka valve pada circuit dua. Pump oil pressure tidak dapat terus naik sampai circuit dua ter-isi penuh.
Pump oil pressure harus melebihi 620 kPa (90 psi)
untuk membuka valve pada circuit tiga.
Harus ada
sistem relief valve di salah satu circuit atau di pompa untuk membatasi
maksimum pressure di dalam sistem.
·
Tidak ada komentar:
Posting Komentar