ENGINEERING MATERIAL
A. Bahan alam
Bahan alam merupakan bahan baku prorduk yang diperoleh
dan digunakan secara langsung dari bahan alam, oleh karena itu
produk akhir yang menggunakan bahan baku ini akan memiliki sifat
yang sama dengan bahan asalnya, yang termasuk dalam kelompok
ini antara lain kayu, batu, karet, kulit, keramik, Celulosa dan lain-lain.
Bahan-bahan tiruan (syntetic materials) biasanya diperoleh
dari senyawa kimia dengan komposisi berbagai unsur akan
diperoleh suatu sifat tertentu secara spesifik atau sifat yang menyerupai
sifat bahan alam. Bahan ini dikenal sebagai bahan plastic
(Plastics Materrials), yakni suatu bahan yang pertama kali dibuat oleh
Leo Baekeland seorang Belgia tahun 1907 dan dipatenkan dengan
nama Baklite. Molekul yang kita sebut sebagai “Polymer” yang
berarti, Materials Plastics yang terbentuk dari ikatan rantai atom-atom
serta terdiri atas “beberapa Unit” ikatan rantai atom-atom tersebut.
oleh karena itu proses pengikatan dengan molekul-molekul kecil
ini dikenal sebagai “Polymerization”.
Contoh dari bahan jenis ini ialah Polythene yakni Polymer
yang terdiri atas 1200 atom Carbon pada setiap 2 atom Hydrogen sehingga
memiliki tegangan serta keuletan yang tinggi.dan pada beberapa jenis
plastic memiliki regangan yang besar yang dakibatkan oleh rantai
ikatan yang panjang.
1.
Thermoplastics
Thermoplastics dapat mencair melalui proses pemanasan dan dapat
diubah bentuknya melalui pencetakan sebagaimana yang dilakukan pada bahan
seperti Polythene, Polystyrene, Poly Vinyl Cloride (PVC), Nylon, Perspex,
Propylene dan lain-lain.
2.
Thermosetting
Thermosetting memiliki perbedaan dengan thermoplastics dimana
pemanasan akan hanya dapat melakukan perubahan formasi rantai molekul
secara kimiawi dalam bentuk ikatan melintang tiga dimensi. Gaya tarik
antara rantai Molekul dapat terbentuk oleh pergeseran tempat molekul dalam
pemisahan diri akibat larutan dari bahan tersebut. Tempat plastisizer
memberikan pengaruh terhadap sifat polymer. Contohnya penambahan kapur
barus pada Cellulose nitrate yang menghasilkan suatu zat yang perdagangan
diketahui sebagai celluloid dan dapat dicetak melalui pemanasan. Sifat-sifat
mekanik dari bahan-bahan plastic dapat diperbaiki dengan penguatan oleh
bahan tambah (filler material), serat fibre, serbuk gergaji, sampah
kertas, majun dan lain-lain dapat meningkatkan tegangannya, serat asbes
dapat meningkatkan ketahanan panasnya dan untuk resistensi arus listrik
dapat digunakan mica. Bahan pelapis digunakan lembaran platic
(Plastic-impregnated paper) dengan lapisan Cotton untuk pemakaian pada
penguatan panel. Atau lapisan kayu untuk memperbaiki performanya. Serat
penguat plastic (Fibre-reinforced) dicoba untuk meningkatkan tegangan dari
keadaan rapuh dan lembek. Fibre-glass telah digunakan sejak beberapa tahun yang
lalu sebagai bahan pembuat body perahu, body kendaraan dan
lain-lain. Penambahan unsur Carbon menjadikannya sebagai bahan composite
yang ringan namun memiliki tegangan yang tinggi.
3.
Karet sintetis (Synthetic-rubbers)
Karet alam diproduksi
dari cairan latex atau getah pohon karet polymer yang panjang dengan
rantai molekul yang berserakan, Karet alam memiliki kedua sifat yakni
elastic dan thermoplastic, deformasi permanent dapat terjadi apabila
diregang secara perlahan dengan peningkatan temperature. Charles
Goodyer (1839) mengolahnya dengan mencampurkan latek dengan sulphur dan
menghasilkan karet dengan sifat yang lebih kenyal dan elastic lembut serta
tahan terhadap temperature tinggi dan dikembangkan menjadi faberik
Vulcanizing sebagai mana yang kita kenal saat ini sebagai faberik ban
(manufacture of tyre). The American-developed syntetic rubber, GR-S, yang
merupakan polymer hasil pencampuran antara Butadiene dengan styrene, bahan
ini memiliki sifat dan karakteristik yang sama dengan karet alam dengan
harga yang lebih murah juga digunakan di paberik ban (manufacture of
tyre), alas kaki (foot wear),pipa karet (hosepipe) sabuk konveyer serta
isolasi kabel. Neoprene ialah jenis lain dari karet syntetis yang memiliki
sifat sama dengan karet alam dengan sifatnya yang sangat tahan
terhadap minyak nabati dan oli mineral serta tahan terhadap
temperature tinggi. Neoprene merupakan bahan yang relative
mahal, pemakaiannya adalah sebagai bahan pipa, sabuk konveyer
serta lapisan kabel. Butyl-rubber merupakan co-polymer dari isobutylene
dan isoprene, bahan ini sangat stabil terhadap bahan kimia dan temperratur
tinggi, harganya sedikit lebih murah dari karet alam namun kurang
tahan, kendati demikian karret ini tidak tembus udara dan gas
dan digunakan sebagai bahan innertube, tubeless tyre, air bag
peralatan olah raga, cetakan diapragma juga digunakan sebagai bahan hose, lapisan
tangki serta sabuk konveyor (Conveyor belts).
C. Pemakaian secara umum dari bahan-bahan plastic Poly Vinyl
Cloride (PVC)
Dalam keadaan tidak plastis PVC sangat kenyal dan
keras, namun apabila melembek maka PVC akan menjadi plexible
dan mengaret, ini sifat yang baik dari PVC yang memberikan
dimensi yang stabil serta sifatnya yang lain ialah tahan terhadap air,
asam, alkalis dan bahan pelarut lainnya. Pemakaian : Sifatnya yang
kaku (rigid) dan dapat mempertahankan bentuknya PVC sangat cocok digunakan
pada berbagai bahan tuangan (Moulding). Sifatnya yang plexible dari PVC
sangat baik digunakan sebagai pelapis permukaan serta pelapis bocor. PVC
juga digunakan sebagai bahan pipa, saluran dan kotak kabel, safety helmet
serta bahan pelapiss tangki bahan kimia.
Polytetraflouroethylene
(PTFE atau Teflon) Teflon sangat kenyal dan flexible serta unggul dalam
ketahanan panas dimana Teflon tidak dapat terbakar, tidak dapat diserang
oleh berbagai reaksi bahan pelarut serta bahan isolator listrik yang
baik, koefisien gesek yang rendah dengan harga yang relative
murah. Pemakaian : Sebagai bantalan (Bearing), pipa-pipa bahan baker,
gasket dan pita, serta peralatan bahan kimia dimana PTFE sangat tahan
terhadap pengruh bahan kimia.
Polyamides (Nylons) sangat kuat dan ulet
namun flexible, tahan terhadap abrasi serta dimensi yang stabil, Nylon
dapat meredam air dan bahan pelarut secara umum, memiliki sifat yang
baik sebagai bahan isolasi listrik (Electrical insulation. Polyamides
(Nylons) akan memburuk jika ditempatkan ditempat terbuka.
Pemakaian : Nylon digunakan sebagai bahan roda gigi, Valves, kelengkapan
alat listrik, handle, knob, bearing, Cams, Shock absorber, Combs,
pembalut dan pembungkus obat, jas hujan, serabut sikat, nat dan textile.
Phenol formaldehyde
(Bakelite)
Pada keadaan mentah Phenolic sangat rapuh, oleh karenannya dapat bercampur
dengan bahan serat untuk meningkatkan kekuatannya dan akan diperoleh
diversifikasi sifat dari sifat asaalnya tergantung pada komposisi bahan
tambah. Benda yang dibuat dari bahan ini akan rapuh jika bentuk/ukuran
benda sangat tipis. Bakelite menyerap air namun tahan terhadap alcohol, oli
serta bahanbahan pelarut lainnya. Pembentukannya tidak melalui
pencairan melainkan dipadatkan pada temperature 2000C. Pemakaian :
Peralatan listrik, tobol, handle, box radio, mebel (furniture),
Vacumm Cleaner part, kamera, assbak rokok, kelengkapan kelistrikan
automotive dan pemakaian lainnya seperti hiasan, ornament, bahan pelapis
bahkan roda gigi,bantalan peralatan aircraft juga peralatan kesehatan,
pelapis kopeling dan rem kendaraan.
Polyethylene (Polythene) merupakan salah satu
dari jenis Thermoplastic serbaguna karena sifatnya yang istimewa kenyal
dan flexible pada berbagai perubahan rentang temperature
serta memperrtahankan kestabilan dimensinya. Sifat yang lain
dari Polyethylene (Polythene) ialah sangat mudah dicetak dan tahan
terhadap berbagai jenis unsur pelarut juga tahan terhadap kelembaban
cuaca, akan tetapi untuk jangka waktu yang lama tiddak tahan terhadap
cahaya. Pemakaian : Polyethylene (Polythene) digunakan secara luas sebagai
bahan pembungkus serta penutup botol, juga sangat baik digunakan
dalam kebutuhan rumah tangga seperti ember,mangkok dan
lain-lain disamping pemipaan, kelengkapan kesehatan,serta pelindung
kawat atau kabel.
Macam-macam bahan logam (materials metals)
Bahan-bahan Logam
yang digunakan secara umum :
1. Besi (Iron) Besi
kasar yang diperoleh melalui pencairan didalam dapur tinggi dituangkan
kedalam cetakan yang berbentuk setengah bulan dan diperdagangkan secara
luas untuk dicor ulang pada cetakan pasir yang disebut sebagai “Cast Iron”
(besi tuang) sebagai bahan baku produk, dimana besi tuang akan
diproses menjadi baja pada dapur-dapur baja yang akan
menghasilkan berbagai jenis baja.
2. Tembaga (Copper)
Tembaga murni digunakan secara luas pada industri perlistrikan, dimana
salah satu sifat yang baik dari Tembaga (Copper) ialah merupakan logam
conductor yang baik (Conductor Electricity) kendati tegangannya
rendah. Pada jenis tertentu tembaga dipadukan dengan seng sehingga
tegangannya menjadi kuat, paduan Tembaga Seng ini yang dikenal dengan nama
Kuningan (Brass), atau dicampur Timah (Tin) untuk menjadi Bronze. Brass
diextrusi kedalam berbagai bentuk komponen peralatan listrik atau
peralatan lain yang memerlukan ketahanan korosi. Produk Brass yang
berbentuk lembaran (sheet) sangat liat, dibentuk melalui pressing dan
deep-drawing. Bronze yang diproduksi dalam bentuk lembaran
memiliki tegangan yang cukup baik dan sering ditambahkan
unsur Phosporus yang dikenal dengan Phosphor-Bronze. Bahan ini sering
digunakan sebagai bantalan dan dibuat dalam bentuk tuangan dimana bahan
ini memiliki tegangan dan ketahanan korosi yang baik.
3. Timah hitam atau Timbal
(Lead) Timah hitam atau Timbal (Lead) memiliki ketahanan terhadap
serangan bahan kimia terutama larutan asam sehingga cocok digunakan pada
Industri Kimia. Bahan Timah Hitam (Plumber) juga sering digunakan sebagai
bahan flashing serta bahan paduan solder Juga digunakan sebagai lapisan
bantalan paduan dengan penambahan free-cutting steel akan
menambah sifat mampu mesin (Machinability).
4. Seng (Zinc) Seng
(Zinc) dipadukan dengan tembaga akan menghasilkan kuningan (Brass). Dengan
menambah berbagai unsur bahan ini sering digunakan sebagai cetakan dalam
pengecoran komponen Automotive. Seng (Zinc) digunakan pula untuk tuangan
sell battery serta bahan galvanis untuk lapisan anti karat pada baja.
5. Aluminium (Aluminium)
Paduan Alumunium (Aluminium Alloy) digunakan sebagai peralatan aircraft,
automobiles serta peralatan teknik secara luas karena sifatnya yang kuat
dan ringan. Aluminium juga digunakan secara luas sebagai bahan struktur
peralatan dapur saerta berbagai pembungkus yang tahan panas.
6. Nickel dan Chromium
(Nickel and Chromium) Nickel dan Chromium (Nickel and Chromium)
digunakan secara luas sebagai paduan dengan baja untuk memperoleh
sifat khusus juga digunakan sebagai lapisan pada berbagai logam.
7. Titanium (Ti) Titanium (Ti) logam dengan warna putih kelabu dengan kekuatan
setara baja dan stabil hingga temperature 4000C memiliki berat jenis 4,5
kg/dm3. Titanium digunakan sebagai pemurni baja atau digunakan sebagai unsur
paduan pada Aluminium.
Bahan-bahan Logam Non-Ferro (Non-Ferrous Metals)
Logam Non-Ferro (Non-Ferrous Metal) ialah jenis logam
yang secara kimiawi tidak memiliki unsur besi atau Ferro (Fe), oleh
karena itu logam jenis ini disebut sebagai logam bukan Besi (non
Ferro). Beberapa dari jenis logam ini telah disebutkan dimana termasuk logam
yang banyak dan umum digunakan baik secara murni maupun sebagai unsur
paduan.
Pada uraian berikut akan kita lihat logam dari jenis non
Ferro ini secara lebih luas lagi, karena semakin berkembangnya
ilmu pengetahuan dan teknologi terutama dalam pengolahan bahan logam,
menjadikan semua jenis logam digunakan secara luas dengan berbagai alasan,
mutu produk yang semakin ditingkatkan, kebutuhan berbagai peralatan
pendukung teknologi serta keterbatasan dari ketersediaan bahan-bahan yang
secara umum digunakan dan lainlain. Logam non Ferro ini terdapat dalam
berbagai jenis dan masingmasing memiliki sifat dan karakteristik yang
berbeda secara spesifik antara logam yang satu dengan logam yang lainnya,
demikian pula F. Sifat dan berbagai karakteristik dari beberapa logam
non Ferro.
1. Lead, Timbal, Timah
hitam, Plumbum (Pb)
Timah hitam sangat sangat lunak, lembek tetapi ulet, memiliki
warna putih terang yang sangat jelas terlihat pada patahan atau
pecahannya. Timah Hitam memiliki berat jenis (ρ) yang sangat tinggi yaitu
=11,3 kg/dm3 dengan titik cair 3270C, digunakan sebagai isolator anti
radiasi Nuclear. Timah hitam diperoleh dari senyawa Plumbum-Sulphur (PbS)
yang disebut “Gelena” dengankadar yang sangat kecil. Proses
pemurniannya dilakukan dengan memanaskannya didalam dapur tinggi, proses
pencairan untuk menghilangkan oxides serta unsur lainnya. Selain untuk
pemakaian sebagai isolator radiasi, Timah hitam digunakan juga sebagai
bahan pelapis pada bantalan luncur, bahan timah pateri serta
sebagai unsur paduan dengan baja atau logam Non Ferro lainnya
yang menghasilkan logam dengan sifat Free Cutting atau yang
disebut sebagai baja Otomat.
2. Titanium (Ti)
Titanium (Ti) memiliki warna putih kelabu, sifatnya yang
kuat seperti baja dan stabil hingga temperature 4000C, tahan korosi
dan memiliki berat jenis (ρ) = 4,5 kg/dm3.
Titanium (Ti) digunakan sebagai unsur pemurni pada baja
serta sebagai bahan paduan dengan Aluminium dan logam lainnya.
Titanium (Ti) memiliki titik cair 16600C dan kekuatan tarik 470
N/mm2 serta densitas 56 %.Titanium (Ti) tidak termasuk logam baru
walaupun pengembangannya baru dilakukan pada tahun 1949,
karena sebenarnya Titanium (Ti) telah terdeteksi sejak tahun 1789 dalam
bentuk Oxide Silicon, karena pengaruh oxygen maka pada saat
itu tidak memungkinkan untuk dilakukan extraction, dimana Titanium
(Ti) merupakan bagian penting dari Oxygen, namun pada
akhirnya ditemukan metoda pemurnian Titanium (Ti) ini melalui
pemanasan dengan Carbon dan Clorine, kemudian dengan Magnesium
dan denganSodium pada suhu pemanasan antara 8000C hingga 9000C yang
menghasilkan Titanium Tetraclorite sebagai produk awal dari Titanium (Ti)
yang selanjutnya menggunakan Magnesiumcloride atauSodiumcloride.
3. Nickel, Nickolium
(Ni)
Nickel, Nickolium merupakan unsur penting yang terdapat
pada endapan terak bumi yang biasanya tercamppur dengan
bijih tembaga. Oleh kerena itu diperlukan proses pemisahan
dan pemurnian dari berbagai unsur yang akan merugikan sifat
Nickel tersebut. Dalam beberapa hal Nickel memiliki kesamaan dengan
bijih logam yang lain seperti juga besi selalu memiliki sifat-sifat
yang buruk seperti titik cair yang rendah kekuatan dan kekerasannya
juga rendah, tetapi juga memiliki keunggulan sebagaimana pada Nickel
ini ialah ketahanannya terhadap berbagai pengaruh korosi dan
dapat mempertahankan sifatnya pada temepratur tinggi. Oleh karena
itu Nickel banyak digunakan sebagai pelapis dasar sebelum
pelapisan dengan Chromium, dimana Nickel dapat memberikan perlindungan terhadap
berbagi pengaruh gangguan korosi pada baja atau logamlogam lainnya.
4. Timah putih, Tin,
Stannum (Sn)
Timah putih, Tin, Stannum (Sn) ialah logam yang
berwarna putih mengkilap, sangat lembek dengan titik cair yang rendah
yakni 2320C. Logam ini memiliki sifat ketahanan korosi yang
tinggi sehingga bnayak digunakan sebagai bahan pelapis pada plat
baja, digunakan sebagai kemasan pada berbagai produk makanan
karena Timah putih ini sangat tahan terhadap asam buah dan Juice.
Fungsi kegunaan yang lain ialah sebagai bahan pelapis pada
bantalan luncur serta sebagai unsur paduan pada bahan-bahan yang
memiliki titik cair rendah. Timah putih, Tin, Stannum (Sn) paling
banyak digunakan sebagai timah pateri serta paduan pada
logam-logam bantalan seperti Bronzes dan gunmetal atau ditambahkan
sedikit pada paduan Tembaga Seng (Kuningan, Brasses) untuk
memperoleh ketahanan korosi.
Timah putih, Tin, Stannum (Sn) diproses dari bijih
timah (Tinstone), extracsinya dilakukan melalui pencairan
dengan temperature tinggi sehingga timah dapat mengalir keluar
dari berbagai unsur pengikatnya.
5. Seng, Zincum (Zn)
Seng, Zincum (Zn) ialah logam yang berwarna putih
kebiruan memiliki titik cair 4190C, sangat lunak dan lembek tetapi
akan menjadi rapuh ketika dilakukan pembentukan dengan temperature pengerjaan
antara 1000C sampai 1500C tetapi sampai temperature ini masih baik dan
mudah untuk dikerjakan. Seng memiliki sifat tahan terhadap korosi sehingga
banyak digunakan dalam pelapisan plat baja sebagai pelindung baja
tersebut dari pengaruh gangguan korosi, selain itu Seng juga digunakan
sebagai unsur paduan dan sebagai bahan dasar paduan logam yang dibentuk melalui
pengecoran. Sekalipun Seng merupakan bahan yang lembek akan
tetapi peranannya sangat penting sekali sebagai salah satu bahan
Teknik yang memilki berbagai keunggulan, baik digunakan sebagai
bahan pelapis pada baja yang tahan terhadap korosi, misalnya untuk
atap bangunan, dinding serta container yang juga harus tahan
terhadap pengaruh air dan udara serta serangga dan binatang. Seng
juga merupakan unsur paduan untuk bahan pengecoran. Bahan baku Seng
adalah Sulfida Carbonate, biasanya berada berdekatan dengan Lead atau
Timah Hitam atau kadang-kadang juga dengan Silver.
6. Manganese (Mn)
Manganese (Mn) logam yang memiliki titik cair 12600C Unsur Manganese
(Mn) ini diperoleh melalui proses reduksi pada bijih Manganese sebagaimana
proses yang dilakukan dalam pembuatan baja. Manganese digunakan pada
hampir semua jenis baja dan besi tuang sebagai unsur paduan kendati tidak
menghasilkan pengaruh yang signifikan dalam memperbaiki sifat baja tetapi
tidak berpengaruh buruk karena didalam baja memiliki kandungan
unsur Sulphur. Disamping itu Manganese (Mn) merupakan unsur
paduan pada Aluminium, Magnesium ,Titanium dan Kuningan.
7. Chromium (Cr)
Chromium ialah logam berwarna kelabu, sangat keras
dengan titik cair yang tinggi yakni 18900C , Chromium diperoleh dari
unsur Chromite, yaitu senyawa FeO.Cr2. Unsur Chromite (Fe2 Cr2 06 )
serta Crocoisite (PbCrO4). Chromium memiliki sifat yang keras serta
tahan terhadap korosi jika digunakan sebagai unsur paduan pada baja
dan besi tuang dan dengan penambahan unsur Nickel maka akan diperoleh
sifat baja yang keras dan tahan panas (Heat resistance-Alloy).
8. Aluminium (Al)
Aluminium ialah logam yang berwarna putih terang dan
sangat mengkilap dengan titik cair 6600C sangat tahan terhadap
pengaruh Atmosphere juga bersifat electrical dan Thermal Conductor
dengan koefisien yang sangat tinggi. Chromium bersifat non
magnetic. Secara komersial Aluminium memiliki tingkat kemurnianhingga 99,9 %
, dan Aluminium non paduan kekuatan tariknya ialah 60 N/mm2 dan
dikembangkan melelui proses pengerjaan dingin dapat ditingkatkan sesuai
dengan kebutuhannya hingga 140 N/mm2.
9. Tembaga, Copper,
Cuprum (Cu)
Tembaga ialah salah satu logam penting sebagai bahan
Teknik yang pemakaiannya sangat luas baik digunakan dalam
keadaan murni maupun dalam bentuk paduan. Tembaga memilki kekuatan
Tarik 150 N/mm2 sebagai Tembaga Cor dan dengan proses pengerjaan dingin
kekuatan tarik Tembaga dapat ditingkatkan hingga 390 N/mm2 demikian pula
dengan angka kekerasannya dimana Tembaga Cor memiliki angka kekerasan
45 HB dan meningkat hingga 90 HB melalui proses pengerjaan
dingin, dengan demikian juga akan diperoleh sifat Tembaga yang ulet serta dapat
dipertahankan walaupun dilakukan proses perlakuan panas misalnya dengan
Tempering (Lihat Heat treatment). Sifat listrik dan sebagai penghantar
panas yang baik dari Tembaga (Electrical and Thermal Conductor) Tembaga
dan menduduki urutan kedua setelah Silver namun untuk ini Tembaga
dipersyaratkan memiliki kemurnian hingga 99,9 %. Salah satu sifat
yang baik dari tembaga ini juga adalah ketahanannya terhadap korosi
atmospheric bahkan jenis korosi yang lainnya .
Tembaga mudah dibentuk dan disambung melalui penyolderan (Soldering),
Brazing dan pengelasan (Welding). Untuk membahas lebih jauh tentang
Tembaga ini dapat dilihat pada uraian tentang Tembaga dan paduannya.
10. Magnesium (Mg)
Magnesium ialah logam yang berwarna putih perak dan
sangat mengkilap dengan titik cair 6510C yang dapat digunakan
sebagai bahan paduan ringan, sifat dan karakteristiknya sama
dengan Aluminium. Perbedaan titik cairnya sangat kecil tetapi sedikit
berbeda dengan Aluminium terutama pada permukaannya yang
mudah keropos bila terjadi oxidasi dengan udara. Oxid film yang
melapisi permukaan Magnesium hanya cukup melindunginya dari
pengaruh udara kering, sedangkan udara lembab dengan kandungan
unsur garam kekuatan oxid dari Magnesium akan menurun, oleh kerana
itu perlindungan dengan cat atau lac (pernis) merupakan metoda
dalam melidungi Magnesiumdari pengaruh korosi kelembaban udara.
11. Antimony, Stibium
(Sb)
Antimony, Stibium (Sb) ialah logam yang berwarna putih
kelabu terang, Antimony, Stibium memiliki titik cair 6300C, Logam
ini diperoleh dari mineral Stibnite (Sb2S3), Tetrahednite (Cu3SbS3)
dan Famantinite (Cu3SbS4) dan dari kedua bahan mineral inilah
Antimony, Stibium (Sb) dibuat melalui penguapan, akan tetapi karena
tidak mencukupi maka terpaksa dilakukan extracsi pada Stibinite. Antimony,
Stibium (Sb) digunakan dalam pemenuhan kebutuhan bahan yang digunakan pada
temperature rendah, sebagai logam-logam bantalan yang dipadu dengan lead
(timah hitam) dan akan mempengaruhi kekerasan dari Timah hitam itu
sendiri.
12. Bismuth (Bi)
Bismuth ialah logam berwarna putih kelabu kemilau,
sifat Bismuth sangat keras dan rapuh dan tidak dapat ditemnpa.
Titik Cairnya 2710C dan keadaannya relative murni. Bismuth
diperoleh dari campuran berbagai unsur dalam kondisi alami. Proses Pemisahannya
dilakukan dengan pembersihan terlebih dahulu dimana Bismuth ini terdapat
dalam keadaan kurang bersih, sehingga diperlukan berbagai perlakuan.
13. Boron (B)
Boron (B) memiliki titik cair 23000C dan Boron-Carbide
sangat keras dan tahan terhadap pengaruh kimia. Proses pemurnian
Boron termasuk sangat sulit akan tetapi kerap kali Boron ditemukan dalam
keadaan murni sehingga disebut sebagai logam Murni atau logam langka
(rare-metal). Boron tidak digunakan sebagai element akan tetapiu
Boron digunakan sebagai bahan pembuatan Dies, Nozle untuk
Injection moulding, perlatan cetakan pasir Sand Blasting Gauge, pivot
serta permukaan bearing. Boron dibuat dlkam bentuk bubukan
sehingga pembentukannya dilakukan dengan proses Sintering.
14. Cadmium (Cd)
Cadmium (Cd) ialah logam yang berwarna putih
kebiruan sifatnya sangat lunak dan lembek dengan titik cair hanya
3210C, sebagai bahan dasar dari Cadmium ini ialah endapan Seng.
Endapan pekat dari Cadmium terdapat dibagian tertentu dari
instalasi pengolahan Seng (Zn), Cadmium digunakan dalam paduan
yang memiliki titik cair rendah serta bahan tambah pada Tembaga.
Yang penting dalam pemakaian Cadmium ini ialah sebagai
lapisan pelkindung pada Baja atau Kuningan (Brasses).
15. Cerium (Ce)
Cerium (Ce) disebut sebagai logam langka (rare earth-metal), memiliki
titik cair 6400C dapat ditambahkan kedalam besi tuang untuk pembuatan
electrode, pembuatan busur listrik atau sebagai bahan batu pemantik
(lighter flints).
16. Cobalt (Co)
Cobalt (Co) ialah LOgam yang brwarna putih silver ini
memilki titik cair 14900C dan bersifat magnetic tinggi. Cobalt
diperoleh bersama unsur Nickel serta element-element mineral tertentu
dan dipisahkan selama proses pemurnian pada unsur Nickel.
17. Iridium (Ir)
Iridium (Ir) ini disebut sebagai baja putih ini adalah logam
dari kelompok Platinum yang memiliki titik cair 24540C sebagai
bahan paduan dengan unsur Platinum-Alloy yang kuat dank eras
serta meningkatkan titik cairnya.
18. Germanium (Ge)
Germanium (Ge) merupakan logam dengan sifat kelistrikan yang
spesifik sehingga digunakan sebagai komponen adalam Teknik Kelistrikan.
19. Mercury, Hydragirum
(Hg)
Mercury, Hydragirum (Hg) ialah salah satu jenis logam
murni yang diperoleh dalam skala kecil dengan logam murni lainnya
serta Sulphide (HgS) yang dapat dilakukan extraksi melalui
pemanasan sederhana yang kemudian diproses secara destilasi, jika
perlu dilakukan penegrjaan lanjut untuk menghilangkan kadar Seng
dan Cadmium. Mercury digunakan dalam Thermometer dan Barrometer serta
saklar atau electrical Switches.
20. Molybdenum (Mo)
Molybdenum (Mo) ialah Logam yang berwarna putih Silver dengan
titik Cair 26200C. Terdapat dalam bentuk Sulphide serta berbagai Oxid pada
berbagai jenis Logam.
Molybdenum (Mo) digunakan sebagai unsur paduan pada baja dan
Besi Tuang (Cast Iron).
21. Platinum (Pt)
Platinum (Pt) adalah salah satu jenis logam berat
yang berwarna putih kelabu dan sangat mengkilap dengan titik cair
17730C dan memiliki sifat yang mudah dibentuk, ulet dan tidak
mengandung Oxide atau tar dalam udara bebas.
Platinum (Pt) sangat cocok digunakan dalam paduan
dengan Iridium yang dapat meningkatkan kekerasannya. Platinum
(Pt) terdapat dalam paduan logam mulia serta endapan
Tembaga-Nickel. Platinum (Pt) dapat pula diperoleh melalui proses extraksi
pada mas (gold) dan Nickel.
22. Palladium (Pd)
Palladium (Pd) termasuk dalam kelompok Platinum yakni
logam yang berwarna putih dan sangat ulet, mudah dibentuk dan
tahan terhadap oxidasi. Palladium (Pd) memiliki titik cair 15550
C. Palladium (Pd) sering dipadukan dengan Silver yang
dapat menggantikan Platinum dalam pembuatan Contact Point dan
akan memiliki sifat kekerasan yang tinggi dengan ketahanan korosi
yang berbeda dengan Silver.
23. Rhodium (Rh)
Rhodium (Rh) juga merupakan salah satu dari logam
dalam kelompok Platinum, Rhodium (Rh) memiliki titik cair 19850C
sangat tahan terhadap berbagai bentuk pengaruh asam. Digunakan
sebagai bahan pelapis logam lain serta sebagai unsur paduan pada
Platinum dalam pembuatan kawat tahanan (Resisitor) pada Thermocouple.
24. Silver, Argentum
(Ag)
Silver, Argentum (Ag) adalah salah satu logam mulia
yang memiliki titik cair 9600C terdapat dalam skala kecil dan terpadu
pada Tembaga dan mas. Silver memiliki conduktifitas listrik yang
paling tinggi disbanding dengan logam lainnya dan digunakan dalam
kontak listrik juga dalam “Siver solders” serta bahan pelapis logam lain.
25. Selenium (Se)
Selenium (Se) memiliki titik cair 2200 C dan dapat
diperoleh melalui proses extraksi dari logam lain termasuk pada Tembaga.
Sifat yang lain dari Selenium ialah memiliki sifat hantaran listrik yang
baik dan menjadi alternative pilihan dalam pemakaian ringan
serta digunakan pula dalam photoscell serta digunakan sebagai
unsur paduan pada Tembaga untuk meningkatkan sifat mampu mesin
dari tembaga tersebut.
26. Tantalum (Ta)
Tantalum (Ta) logam yang berwarna putih dan dapat
dibentuk melalui proses pengerjaan dingin. Proses pengerjaan panas
dapat meningkatkan angka kekerasannya secara drastic. Tantalum (Ta)
memiliki titik cair 32070C dan digunakan dalam perkakas Cementite Carbide
dan sebagai tambahan unsur paduan pada logam non-Ferro.
27. Tellurium (Te)
Tellurium (Te) memiliki titik cair 4520C sedikit
ditambahkan pada Timah Hitam akan meningkatkan kekerasannya, dan
jika ditambahkan pada Tembaga akan memberikan sifat free-Cutting.
28. Thorium (Th)
Thorium (Th) sangat lunak seperti timah hitam (Lead) dan
dapat mencair pada temperature 18270C. Thorium (Th) digunakan
sebagai unsur paduan pada Tungsten dalam pembuatan kawat filament
serta digunakan pula dalam paduan Magnesium untuk menghasilkan
sifat Creep resistance.
29. Tungten, Wolfram (W)
Tungten, Wolfram (W) memiliki titik cair 34100C
berwarna kelabu, sangat keras dan rapuh pada temperature ruangan,
tetapi ulet dan liat pada Temperatur tinggi. Bahan dasar dari
Tungten, Wolfram (W) ini ialah Oxide mineral dan diperoleh melalui
proses reduksi. Tungten, Wolfram (W) digunakan sebagai bahan pembuatan filament,
untuk kwat radio dan lampu serta digunakan pula sebagai unsur paduan pada
alat potong (Tool Steel) yakni sebagai bahan High Speed Steel (HSS) atau
baja kecepatan tinggi, baja Magnet serta dibentuk melalui proses sintering
untuk bahan perkakas.
30. Vanadium (V)
Vanadium (V) akan mencair pada Temperatur diatas
19000C, logam yang berwarna putih ini sangat keras, jika ditambahkan
pada baja sebagai unsur paduan akan menambah kekenyalan dari
baja tersebut.
31. Beryllium (Be)
Beryllium (Be) Logam yang berwarna kelabu ini memiliki
sifat yang sangat keras dengan titik cair 12850C tetapi lebih ringan
dari pada Aluminium.
Beryllium memiliki sifat yang rendah dalam
peredaman Neutronnya pada arah memotong sehingga tidak bereaksi
terhadap berbagai bentuk dan derajat Neutron yang dilaluinya. Beryllium
(Be) merupakan logam yang memiliki sifat thermal konduktor
serta tegangan yang baik dan stabil pada Temperatur tinggi
namun keuletannya rendah. Oleh karena itu proses metallurgy
bubukan (Powder metallurgy) bukan metoda yang baik dalam
pembentukan dengan bahan Beryllium ini.
34. Niobium (Nb)
Niobium ialah logam yang sangat ulet (ductile) dan
lunak dengan kekuatan tarik 280 N/mm2 dan titik cairnya 24690C.
Keuletan dari sifat Niobium ini ialah karena pengaruh Oxygen dan
Carbon, pengerjaan panas serta udara. Niobium yang dibentuk menjadi
plat tipis dapat dilas dengan resistance-Welding, sedangkan untuk bahan
yang tebal diatas 0,5 mm harus dilas dengan Argon-arc atau Argon-arc Spot
welding. Niobium digunakan dan dikembangkan pemakaiannya
untuk memenuhi kebutuhan bahan dlam Teknologi Nuclear serta
bahan pembuatan Turbine gas.
Sumber : http://hadi-creation.blogspot.com/p/klasifikasi-bahan-teknik.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar